Selasa, 12 Juli 2011

Enak Sedep Pecel Pincuk

Jakarta - Jika liburan kemarin menu makan sudah penuh dengan makanan yang berlemak dan kalori, tidak ada salahnya jika siang ini beralih ke menu yang kaya serat. Macam-macam sayuran dalam satu sajian disiram dengan bumbu kacang yang puket mlekoh, siapa yang mampu menolaknya.

Sehabis puas berbelanja buah di daerah Barito, tanpa sengaja saya melihat sebuah papan bertuliskan 'Bakul Sekul' di depan sebuah rumah yang bisa dibilang elit. Agak ragu untuk masuk saat itu, karena dari luar sama sekali tak tampak seperti rumah makan.

Meski ragu, saya tetap masuk ke dalam. Ternyata, rumah makan ini berada di bagian garasi rumah. Tidak terlalu besar memang, tapi cukup menampung 20 orang di dalamnya. Di sisi kiri dan kanan ada beberapa hiasan seperti sepeda ontel mini dan bakul nasi dengan beragam ukuran. Hmm..mungkin ini yang menjadikan rumah makan ini dinamakan 'Bakul Sekul'.

Setelah melihat-lihat daftar menu, akhirnya pilihan sayaja tuh pada pecel, sego liwet atau nasi liwet, dan juga wedang ronde. Kedua menu terakhir ini sudah lama tidak saya cicipi, makanya tak mau saya lewatkan. Sego liwetnya komplet isi, seperti sayur pepaya, tahu dan tempe, ayam suwir dan telur rebus separuh.

Kalau dari segi penampilan memang terlihat enak, namun setelah dicicipi agak kurang mantap rasanya. Nasi nya terlalu pera untuk ukuran nasi liwet. Rasa gurihnya pun kurang nendang, suwiran ayamnya menurut selera saya kurang meresap bumbunya. Sedikit kecewa karena rasa sego liwetnya jauh dari bayangan saya. Maklum, saya biasa dengan racikan sego liwet Yu Sani di Solo.

Sesaat saya beralih ke pecelnya, aroma wangi segar daun jeruk dalam racikan bumbu lamat-lamat tercium. Sayurannya komplet seperti, kecipir, tauge, kacang panjang, bayam, kemangi, dan juga irisan mentimun. Sayurannya krenyes..krenyes renyah segar tidak lonyot.

Bumbunya digerus tidak terlalu halus, sehingga tekstur kacangnya masih terasa gurih dan renyah. Rasa pedas, gurih, dan manisnya pas. Cocok untuk sayurannya yang segar. Sayangnya, pecel ini tidak dilengkapi dengan rempeyek kacang yang biasanya jadi teman setia.

Semangkuk wedang ronde anget jadi penutupnya. Kuah jahenya pedas-pedas segar bisa menghangatkan lambung. Rondenya besar-besar dengan isian kacang tanah yang manis, kalau dirasakan sih mirip sekali dengan moachi Semarang. Meskipun sedikit kecewa dengan sego liwetnya, pecel dan wedang rondenya lumayan bisa menggantikannya.

Seporsi sego liwet dihargai Rp 23.000,00, sedangkan pecelnya Rp 10.000,00 dan Rp 12.500,00 untuk wedang rondenya. Jika bingung mencari lokasi makan siang saat di kawasan Barito, Anda bisa mampir di tempat ini.

Tidak ada komentar: