Selasa, 12 Juli 2011

Jajanan dan Resep Warisan Harus Dilestarikan




KOMPAS.COM/WARDAH FAZRIATI
Pengusaha kuliner saat ini juga terlihat mampu meramu kreativitasnya agar makanan tradisional bisa berkembang lebih menarik. Di Pecel Lele Lela, lele goreng pun dibuat fillet agar lebih praktis saat menikmatinya.
Artikel Terkait:

Menjadi "Smart Woman" yang Tahu Passion-nya
Jujurlah tentang Jumlah Penghasilan Anda
Women Fiesta: Selebrasi Hidup Perempuan
Dari Semur Jengkol hingga Semur Cumi
Semur, Memenuhi Kerinduan akan Suasana Rumah

GramediaShop : Arok Dedes
GramediaShop : The Rainmaker

KOMPAS.com - Makin banyak masakan Nusantara yang masuk ke pusat perbelanjaan modern. Selain untuk melestarikan resep warisan leluhur yang mulai terlupakan akibat serbuan makanan-makanan asing, masuknya jajanan kampung ke mal-mal mampu membantu para pedagang agar lebih dikenal dan tidak terpinggirkan.

Pada dasarnya, usaha kuliner Nusantara akan selalu digemari. Tidak mengherankan bila acara Women Fiesta di Gandaria City, Jakarta, yang digelar 27 Mei hingga 29 Mei 2011 lalu, menyediakan stan khusus Jelajah Nusantara. Di area La Piazza saat itu terdapat 30 stan masakan tradisional, di antaranya Warung Laksa Betawi Unin, Soto Banjar RM Nyaman, Pecel Pincuk Bu Ida, Ikan Roa Galapea, Nasi Madura Dapur Umi, RM Seulawah Masakan Aceh, Warung Ya'ik Makanan Semarangan, dan Coto Makassar RM Palem Daeng Bunga.

"Coba lihat waralaba masakan asing di mal-mal, isinya anak-anak semua. (Tetapi) Orang-orang kantoran, orang dewasa sekarang sudah mulai mencari masakan tradisional. Acara seperti ini cukup bagus, memberi kesempatan para pedagang untuk memperkenalkan masakan tradisional yang mereka jual," ungkap Bondan pada Kompas Female, usai talkshow tentang "Wanita dan Enterpreneurship" yang merupakan rangkaian acara Women Fiesta, Sabtu (28/5/2011) lalu.

Seperti yang selalu disampaikan pakar-pakar wirausaha, bisnis makanan tak akan pernah rugi, karena pada dasarnya orang selalu butuh makan. Tentu saja, dengan catatan makanan tersebut rasanya enak dan dikemas dengan menarik. Oleh karena itu, dari sisi bisnis, usaha kuliner tradisional juga akan selalu menarik pembeli.

"Jangan takut membangun usaha kuliner kampung. Coba perhatikan di kota-kota besar, lebih menjamur mana waralaba makanan asing dengan dagangan-dagangan tradisional pinggir jalan? Banyaknya dagangan-dagangan kampung itu menunjukkan perkembangan usaha kuliner Nusantara di Indonesia," ujar Bondan, yang berharap kuliner Nusantara mampu bertahan hingga 100 tahun ke depan.

Pengusaha kuliner saat ini juga terlihat mampu meramu kreativitasnya agar makanan tradisional bisa berkembang lebih menarik. Misalnya saja, di area ini ada stan Bakso Ijo Muntilan, yakni mi bakso yang terbuat dari bayam. Bakso bayam ini baik untuk kesehatan, dan cocok untuk Anda yang sedang berdiet. Anda juga bisa mencoba Rujak Es Krim Djogja. Pedas dan asamnya rujak
berpadu dengan manis dan segarnya es krim, memberikan pengalaman kuliner baru bagi lidah anda.

Bagi Bondan, tak ada salahnya melakukan inovasi dalam hal masakan nusantara, namun, jangan melupakan pakem-pakem yang harus ditaati dalam usaha kuliner. "Sah-sah saja menambahkan keju pada pisang goreng. Asal jangan menambahkan keju ke sayur lodeh, kan rasanya jadi aneh," ujar Bondan sambil tertawa.

Tidak ada komentar: